Monumen Nasional, atau yang sering disebut Monas, adalah salah satu ikon kebanggaan bangsa Indonesia. Terletak di Jakarta, monumen ini melambangkan perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Selain itu, monumen ini memiliki desain yang unik dan penuh filosofi. Tapi, tahukah Anda tinggi Monumen Nasional adalah salah satu hal menarik yang menyimpan makna mendalam? Artikel ini akan membahas tinggi Monas, sejarah pembangunannya, serta fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui.
Berapa Tinggi Monumen Nasional?
Tinggi Monumen Nasional adalah 132 meter. Angka ini bukan sekadar ukuran fisik, melainkan memiliki makna simbolis. Monumen ini dirancang untuk menjadi simbol kebesaran bangsa Indonesia, menjulang tinggi ke langit sebagai lambang semangat perjuangan yang tidak pernah padam.
Sejarah Pembangunan Monumen Nasional
Pembangunan Monumen Nasional dimulai pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, tepatnya pada 17 Agustus 1961. Berikut adalah rangkuman perjalanan pembangunannya:
1. Ide Awal Pembangunan
Presiden Soekarno menginginkan sebuah monumen yang mampu menyatukan semangat bangsa Indonesia pasca kemerdekaan. Beliau terinspirasi dari ikon-ikon dunia seperti Menara Eiffel di Paris.
2. Sayembara Desain
Untuk mewujudkan Monumen Nasional, diadakan sayembara desain pada tahun 1955. Dari berbagai desain yang masuk, konsep dari Friedrich Silaban dan R.M. Soedarsono dipilih karena filosofinya yang kuat.
3. Pembangunan Bertahap
Pembangunan Monumen Nasional dilakukan dalam tiga tahap:
- Tahap I (1961–1965): Fondasi dan struktur dasar.
- Tahap II (1966–1968): Penyelesaian bangunan utama.
- Tahap III (1969–1976): Penyempurnaan dan pelapisan emas pada puncak Monas.
Monas diresmikan pada 12 Juli 1975 oleh Presiden Soeharto.
Filosofi di Balik Monumen Nasional
Tinggi Monumen Nasional yang mencapai 132 meter melambangkan kemegahan dan semangat bangsa. Selain itu, setiap elemen desain Monas memiliki arti simbolis:
1. Pelataran Cawan
Bagian bawah Monas berbentuk cawan melambangkan keperluan untuk mengumpulkan semangat bangsa dalam perjuangan.
2. Tugu dan Lidah Api
Tugu utama menjulang setinggi 117 meter, dan lidah api di atasnya memiliki tinggi 14 meter. Lidah api ini dilapisi emas murni seberat 50 kilogram, melambangkan semangat perjuangan yang abadi.
3. Ruang Kemerdekaan
Di bagian dasar Monas terdapat Ruang Kemerdekaan yang berisi simbol-simbol kemerdekaan Indonesia, termasuk teks asli Proklamasi dan lambang negara.
Fakta Menarik tentang Monumen Nasional
1. Dibangun di Era Revolusi
Pembangunan Monas dimulai ketika Indonesia sedang menghadapi tantangan politik dan ekonomi. Namun, semangat untuk menciptakan simbol persatuan tetap tinggi.
2. Lidah Api yang Berlapis Emas
Lidah api di puncak Monas terbuat dari perunggu dan dilapisi emas murni. Pada tahun 1995, emas di puncak Monas diperbaharui dengan tambahan emas seberat 28 kilogram sebagai hadiah dari pengusaha Aceh.
3. Dirancang oleh Dua Arsitek
Desain Monas merupakan kombinasi karya Friedrich Silaban dan R.M. Soedarsono. Filosofi desain mereka menggabungkan unsur tradisional dan modern.
4. Terdapat Museum di Dasar Monas
Monas memiliki museum sejarah perjuangan Indonesia yang berada di lantai dasar. Museum ini menyimpan berbagai diorama yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.
5. Panorama dari Puncak Monas
Di puncak Monas, terdapat dek observasi yang memungkinkan pengunjung melihat pemandangan Jakarta dari ketinggian 115 meter. Panorama ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Makna Tinggi Monumen Nasional
Tinggi Monumen Nasional adalah 132 meter, terdiri dari:
- 117 meter untuk tugu utama.
- 14 meter untuk lidah api di puncak.
Angka ini melambangkan semangat perjuangan bangsa yang selalu menjulang tinggi. Filosofi ini mencerminkan keberanian, ketangguhan, dan semangat untuk mencapai cita-cita kemerdekaan.
Baca juga:
Contoh Proposal Renovasi Masjid: Panduan Lengkap dan Struktur Penulisan
Pengalaman Wisata di Monumen Nasional
Monas tidak hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga salah satu destinasi wisata favorit di Jakarta. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda nikmati saat berkunjung ke Monas:
1. Mengunjungi Ruang Kemerdekaan
Ruang ini berisi berbagai artefak bersejarah seperti teks asli Proklamasi dan rekaman suara Bung Karno saat membacakan teks Proklamasi.
2. Menikmati Diorama di Museum
Museum di dasar Monas memiliki 51 diorama yang menggambarkan perjalanan sejarah Indonesia dari zaman prasejarah hingga kemerdekaan.
3. Melihat Jakarta dari Puncak Monas
Dek observasi di puncak Monas menawarkan pemandangan 360 derajat Jakarta. Pada hari yang cerah, Anda bahkan bisa melihat Kepulauan Seribu dari kejauhan.
4. Berolahraga di Kawasan Monas
Area sekitar Monas sering digunakan sebagai tempat olahraga pagi, seperti jogging atau bersepeda.
Tips Berkunjung ke Monumen Nasional
- Datang Pagi atau Sore Hari: Waktu ini ideal untuk menghindari terik matahari dan keramaian.
- Gunakan Pakaian Nyaman: Kenakan pakaian yang nyaman, terutama jika Anda berencana menaiki tangga ke dek observasi.
- Bawa Air Minum: Pastikan Anda tetap terhidrasi, terutama saat mengunjungi area luar Monas.
- Jangan Lewatkan Museum: Luangkan waktu untuk menjelajahi museum di lantai dasar Monas.
Kesimpulan
Tinggi Monumen Nasional adalah 132 meter, melambangkan semangat dan kebesaran bangsa Indonesia. Monas tidak hanya menjadi ikon Jakarta tetapi juga simbol perjuangan bangsa untuk meraih kemerdekaan. Dengan filosofi yang dalam, sejarah yang panjang, dan daya tarik wisata yang beragam, Monas tetap menjadi kebanggaan Indonesia.
Jika Anda belum pernah mengunjungi Monumen Nasional, luangkan waktu untuk menjelajahi ikon kebanggaan ini. Selain menikmati keindahan arsitektur, Anda juga akan mendapatkan wawasan mendalam tentang sejarah dan filosofi bangsa.